Selamat membaca . Software Akuntansi Laporan Keuangan Terbaik Quote: Quote: klik Situs Lestari Agro Anugerah Quote: Quote: Tentang Jabon Quote: Spoiler for Tentang Jabon: Penggagasan bisnis melalui pemberdayaan masyarakat yang peduli lingkungan dengan information penanaman Jabon Merah sebagai bahan baku industri kayu dilatarbelakangi oleh 4 (empat) hal, yaitu keprihatinan terhadap kerusakan lingkungan, pengentasan kemiskinan, krisis kayu sebagai bahan baku industri, dan menyongsong persaingan di epoch globalisasi. a. Kerusakan Lingkungan Keprihatinan pada kondisi lingkungan tersebut menjadi fokus renungan penggagas information pemberdayaan masyarakat ini. Diharapkan information yang direncanakan terlaksana secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang untuk masa depan yang lebih baik. b. Krisis kayu sebagai bahan baku industri Adanya krisis terhadap bahan baku kayu pada industri-industri berbahan dasar kayu menyebabkan dampak yang cukup besar. Kekurangan bahan baku ini menyebabkan terjadinya pengurangan produksi industri tersebut yang juga berdampak terhadap tingginya harga produk berbahan dasar kayu. c. Pemberdayaan masyarakat Ketersediaan sumberdaya alam dan sumberdaya manusia sangat menentukan keberhasilan information penanaman tanaman Jabon Merah ini. Dalam penanaman Jabon Merah ini penerapan teknologi yang tepat guna di wilayah pedesaan senantiasa harus mempertimbangkan sistem padat karya. d. Menyongsong persaingan di epoch globalisasi Kekayaan alam yang dikelola secara baik dan benar akan menghasilkan produk unggulan yang berkualitas serta mampu bersaing di tengah pasar bebas yang telah diberlakukan. Produk kayu khsusnya kayu Jabon Merah akan memiliki peluang untuk dikembangkan menjadi produk unggulan di masa yang akan datang. e. Adaptasi terhadap perubahan iklim dan isu pemanasan global Karbon dioksida (CO2) merupakan pedal utama penyebab pemanasan global, yang akan berakibat pada perubahan iklim yang menyebabkan banjir dan kekeringan, perubahan ekosistem hutan dan daratan, dan kemudian berpengaruh pada kesehatan manusia. Tahun 1994, 83% peningkatan radiasi pedal rumah kaca disebabkan oleh CO2, 15 % CH4 dan sisanya N2O dan CO (Ministry of Environment, 2001). Jumlah emisi dioxide terbesar di state disebabkan oleh deforestasi dan konversi lahan (74%), diikuti konsumsi energi (23%) dan proses industri (3%). Untuk mengatasi masalah ini,upaya yang dilakukan diantaranya adalah mengurangi konsumsi energi dan mencari energi alternatif yang lebih bersih, pembangunan ruang terbuka hijau, pembangunan permukiman yang berkelanjutan, dan sistem transportasi umum yang ramah lingkungan. a. Petani pemilik lahan diajak bermitra oleh investor; b. Biaya penanaman dan perawatan (termasuk pemupukan) ditanggung oleh investor dengan besar biaya yang telah ditentukan; c. Pihak pengelola bertanggung-jawab mencarikan pasar dan menjembatani pembelian kayu jabon hasil panen sebagai bahan baku industri dengan harga yang transparan; d. Pengelola dan petani mempunyai hak mengawasi tanaman jabon; e. Petani mitra berkewajiban mengoptimalkan perawatan tanaman jabon; f. Investor mengetahui lahan yang dikelola dengan petani mitra; g. Petani diberikan hak menanam tanaman tumpang frock dengan petunjuk pengelola lahan. Mengapa Jabon? 2.1. Mengapa Memilih Jabon Tanaman Jabon menjadi salah satu jenis tanaman prioritas yang layak untuk dikembangkan ketika mengetahui bahwa state saat ini tengah mengalami krisis bahan baku industri kayu akibat banned logging. Beberapa alasan yang mendasari pemilihan jabon adalah produktivitasnya yang tinggi, pertumbuhan yang cepat, tingkat adaptasi yang baik terhadap berbagai faktor lingkungan, nilai ekonomis yang tinggi serta daya serap pasar yang tinggi. Krisis bahan baku industri kayu menuntut penyediaan kayu dengan sesegera mungkin dengan tetap berorientasi pada bisnis. Cara yang ditempuh adalah dengan menanam tanaman-tanaman dengan tingkat pertumbuhan cepat melalui gerakan-gerakan swadaya oleh masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Jati dan beberapa tanaman lain dalam hal ini digunakan sebagai pembanding. Diketahui jati mempunyai daya adaptasi yang tinggi, kualitas kayunya bagus, nilai ekonomis juga tinggi, tetapi di sisi lain jati memerlukan masa tanam yang lama. Disamping itu pasar kayu jati dirasakan kurang baik mengingat jati hanya digunakan sebagai bahan baku meubel, sehingga penanaman jati secara massal dengan berorientasi pada bisnis merupakan pilihan yang kurang cepat dan tepat karena faktor waktu dan pasar. Demikian pula mahoni, mindi, akasia dan sono, waktu dan pangsa pasar menjadi faktor negatif dalam pemilihan tanaman menjadi andalan bahan baku industri. Sengon laut merupakan tanaman dengan pertumbuhan yang cepat, daya serap pasar tinggi, nilai ekonomis tinggi, akan tetapi activity evaluate rendah dan tingkat adaptasi terhadap lahan kurang baik, penanaman awal harus rapat gum dihasilkan kayu berkualitas baik, serta jenis hama yang banyak. Pemilihan sengon dalam produksi/penanaman masal terg! anjal pada tingkat kesulitan dalam perawatannya. Jabon dalam industri diolah menjadi korek api, pensil, sumpit, peti kemas, bahan baku kerajinan dan mainan, bahan baku pulp, kayu lapis. Quote: Klik Peluang Investasi - Klik Form Proposal Quote: Contact Pin BB 30EDE921 , Hp 0821 217374 Profil gw iwan22.weebly.com Jual Mobil Murah . Ultrabook Notebook Tipis Harga Murah Terbaik . Harga Notebook .
Jual Beli Kaskus
Bookmark and Share

1 comments:

    informasi jabon yang bermanfaat http://jabonlestari.blogspot.co.id/

     

Post a Comment